Bank Zakat

Kisah Sahabat Nabi yang Ditolak Zakatnya oleh Allah SWT

Sahabat LAZNAS Al Irsyad, tentu kita tahu bahwa Allah SWT mewajibkan setiap umat muslim yang hartanya tekah mencapai nishab dan haul untuk menunaikan zakat. Secara jelas bahwa zakat adalah ibadah yang wajib, tapi apakah sahabat semua tahu bahwa dahulu ada salah seorang sahabat yang menolak menunaikan zakat hingga pada akhirnya zakatnya ditolak oleh Allah SWT. Apakah sahabat penasaran? Mari Simak kisah berikut ini. 


Dahulu hiduplah seorang sahabat yang sangat taat, beliau Bernama Tsa’labah bin Hathib. Ia begitu tekun dalam mendirikan sholat dan menghadiri majelis Rasulullah SAW. Namun hidupnya peneuh dengan keterbatasan, ia dikenal sebagai orang yang sangat miskin, bahkan terkadnag pakaian yang ia miliki harus bergantian dengan sang istri. 

Hingga pada suatu kesempatan, Tsa’labah keluar dari masjid dengan terburu-buru tanpa memperhatikan do’a setelah sholat. Hal ini menarik perhatian Nabi Muhammad SAW, beliau pun bertanya kepada Tsa’labah, “Mengapa setelah sholat kau bersikap seperti orang munafik yang terburu-buru keluar masjid?” 


Tsa’labah menjawab, “Ya Rasulullah, saya terburu-buru keluar karena saya dan istri hanya memiliki selembar pakaian yang sedang saya pakai ini, jadi saya menggunakan pakaian ini sedangkan istri saya telanjang di rumah, lalu saya akan menjumpainya untuk memakai pakaian ini untuk sholat sedangkan saya telanjang, oleh sebab itu do’akanlah saya agar dikaruniai harta yang berlimpah.” 


Rasulullah SAW menjawab, “Wahai Tsa’labah, sesungguhnya harta yang sedikit yang disyukuri itu lebih baik daripada harta yang banyak yang tidak Syukur.” 


Setiap kali Tsa’labah menjumpai Rasulullah SAW, ia selalu meminta untuk di do’akan agar menjadi orang kaya. Hingga pada suatu hari, saat Tsa’labah kembali mendatangi Rasulullah SAW untuk kedua kalinya dan berkata, “ Ya Rasulullah, do’akanlah kami agar Allah melimpahkan harta kepadaku.” 


Rasulullah SAW menjawab, “Tidakan engkau mempunyai teladan baik pada diri Rasulullah? Demi Allah seandainya saya ingin mengubah gunung itu mnejadi emas dan perak, niscaya itu akan terjadi.


Rasulullah SAW menolak untuk mendo’akan Tsa’labah agar ia bisa mensyukuri atas rezeki yang dimilikinya. 

Hari terus silih berganti, Tsa’labah kembali menemui Rasulullah SAW dan berkata, “Ya Rasulullah, do’akanlah kami agar dikaruniai harta melimpah, demi dzat yang telah mengutus engkau sebagai seorang Nabi, maka karuniakanlah harta kepadaku pasti aku akan memberikan hak-hak kepada yang berhak.”


Mendengar hal itu, Rasulullah SAW kemudian mendo’akan Tsa’labah agar diberi harta yang melimpah, lalu beliau memberikan sepasang kambing yang ada. Tsa’labah kemudian merawat kambing tersebut, hingga akhirnya kambing itu berkembang dengan begitu pesat. Kambing itu diberkahi oleh Allah SWT sehingga berbeda dengan kambing lainnya. Hanya membutuhkan waktu yang sangat singkat hingga seluruh kota penuh dengan kambing Tsa’labah. 


Tsa’labah kemudian pindah dari satu kota ke kota lainnya karena kambingnya yang terus berkembang dengan baik. Ia juga tinggal di desa agar memiliki cukup ruang untuk bertenak kambing.

Semakin hari semakin banyak kambing milik Tsa’labah. Ia benar-benar sibuk dengan aktivitasnya kini. Seringkali ia melewatkan majelis dan bahkan melewatkan sholat berjam’ah. Berjalannya waktu, Tsa’labah hanya menjalankan sholat Ju’at. Hingga pada akhirnya ia benar-benar tidak datang ke Masjid untuk menjalankan sholat. 

Pada satu kesempatan, Rasulullah SAW teringat kepada Tsa’labah. Beliau pun bertanya kepada para sahabat tentang keadaan Tsa’labah, “Apa yang dikerjakan Tsa’labah?”

Para sahabat pun menjawab, “Dia memelihara kambing yang banyaknya hingga memenuhi desa wahai Rasulullah.” 

Rasulullah SAW menjawab, “Celakalah Tsa’labah” Kemudian Allah SWT memerintahkan zakat, maka Rasulullah SAW denan segera mengutus dua orang untuk menarik harta zakat Tsa’labah. 


Setibanya di kediaman Tsa’labah, kedua orang utusan Rasulullah dengan segera menyampaikan tujuan kedatangan mereka. Namun, Tsa’labah tidak bersedia menunaikan zakat dan justru mengina. Ia berkata, “Ini tidak lain adalah upeti, kalian pulanglah agar saya bisa mempertimbangkan lagi. Ketika mereka berdua pulang kepada Rasulullah SAW, sebelum mereka berdua bercerita Rasulullah SAW bersabda, “Celakalah Tsa’labah.”

Kemudian Allah SWT menurunkan wahyu kepada Rasulullah SAW dalam Al-Qur’an : 


Artinya : “Dan diantara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah, sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh. Maka setelah Allah memberikan dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran). (QS. At Taubah 75-76). 


Tsa’labah telah menolak perintah berzakat sebanyak tiga kali, Rasulullah SAW menggumam. “Hartanya (Tsa’labah) tidak akan menyelamatkan dirinya.” Apa yang diucaokan Rasulullah SAW benar adanya. Secara mendadak ternak Tsa’labah diserang wabah, hama mengerikan juga menghabisi tanaman kurmanya. Tsa’labah pun kemudian mendatangi Rasululah SAW untuk menunaikan zakat, akan tetapi Rasulullah SAW menolak zakat yang akan dibayarkan Tsa’labah. Melihat hal tersebut, Tsa’labah segera mendatangi kediaman Abu Bakar dengan niat untuk menunaikan zakat. Abu Bakar menjawab, “Maaf, aku tidak menerima yang ditolak oleh Rasulullah SAW.” 


Setelah itu, kekayaan Tsa’labah hilang dalam waktu yang singkat, nasibnya luntang-lantung, benar-benar hartnya tidak dapat menyelematkan dirinya karena enggan berzakat. Hancurlah semua kehidupan Tsa’labah. Ia benar-benar menyesalinya namun apa mau dibuat ini adalah ganjaran atas sikap membangkangnya. 


Sahabat dari kisah diatas kita dapat mengambik kesimpulan bahwa janji Allah dalam Al-Qur’an  benar adanya, “Jika kita bertakwa menjalankan perintah dalam Al-Qur’an adalah benar, seperti perintah berzakar, bersedekah, niscaya Allah akan memberikan kita jalankeluar dari kesulitan yang dialami dengan catatan zakat dan sedekah yang dikeluarkan adalah istiqomah (terus menerus), serta Ikhlas tidak mengharapkan lebih. 


Sahabat, apabila harta yng dimiliki telah mecapai nishab dan haul, jangan sampai harta tesebut tidak kita tunaikan untuk diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Karena sejatinya semua itu akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Tidak hanya menjalankan zakat sebagai ibadah, namun juga sebagai bentuk kepedulian kita terhadap mereka yang membutuhkan. Mari tunaikan zakakatmu di LAZNAS Al Irsyad, kami siap menerima, mengelola, dan menyalurkan kepada mereka yang membutuhkan. 

Bank Zakat merupakan media yang di kelola oleh LAZNAS Al-Irsyad
untuk memberikan edukasi seputar zakat dan filantropi islam

Alamat Kantor

Jl. Kalibata Utara II No.84 RT. 010 RW.002 Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan DKI Jakarta Raya 12740

Jalan H. Madrani No.1, Brubahan, Grendeng, Kec. Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53122

Kirim Pesan
BankZakat
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh, Semoga Anda selalu dalam kebaikan dan keberkahan dari Allah SWT. Afwan apakah ada yang bisa kami bantu?